Sri Lestari Kades Gajahmati Memberikan tanggapannya |
Pati,suakaindonesia.com - Geger gembernya atas pemutusan arus listrik di lapangan bola voli Desa Gajahmati pada (31/8/2022) lalu. Akhirnya pihak Pemerintah Desa (Pemdes) Gajahmati angkat bicara terkait hal tersebut.
Sri Lestari selaku Kepala Desa (Kades) Gajahmati membeberkan bahwa adanya pemutusan listrik tersebut dilakukan tidak secara sepihak. Akan tetapi pencabutan listrik tersebut sudah menjadi kesepakatan bersama oleh pihak panitia acara lomba voli Nyai Serati Cup 1.
" Itu sebenarnya sudah menjadi kesepakatan mas, kami tidak secara sepihak melakukan pemutusan arus listrik tersebut. Sebelumnya panitia acara lomba izin kepada pihak Pemdes hanya untuk acara lomba voli, setelah itu akan dicabut dari pihak panitia, tapi hingga satu minggu tak kunjung direalisasikan, " ucap Sri Lestari saat melakukan jumpa pers di kediamannya, Jumat (2/8/2022).
Dari sana, lanjut Sri Lestari, akhirnya pihak Pemdes Gajahmati memutuskan saluran listrik di lapangan voli tersebut dengan mengundang petugas dari PLN.
Kemudian, ada oknum salah satu warga yang menurutnya sebagai provokator dan memvideokan pemutusan arus listrik tersebut dan kemudian di viralkan di media sosial.
" Inikan kesepakatan mas, dan dari pihak panitia lomba tidak ada komunikasi terkait bagaimana kelanjutannya. Kok malah diviralkan dan kesannya menyudutkan pihak Pemdes Gajahmati, " jelasnya.
Dan Sri Lestari juga menjelaskan, bahwa dari awal lomba tersebut, dirinya ataupun pihak Pemdes Gajahmati tidak dilibatkan dalam perizinan atau hal lain sebagainya yang berhubungan dengan kegiatan tersebut.
" Tiba-tiba kami dapat undangan saja mas, dan tidak ada komunikasi dengan Pemdes. Padahal kegiatan tersebut bukan agenda dari karang taruna desa kami, tapi dari luar desa kami, " bebernya.
Dengan adanya kejadian seperti itu, Sri lestari mengutarakan isi hatinya bahwa pihak Pemdes Gajahmati dan Kades merasa sangat disakiti, karena hal tersebut sampai terasa di ranah kehidupan pribadinya.
" Saya sangat tidak nyaman mas, apalagi saya punya anak sudah dewasa, nanti bagaimana jika dia di bully teman-temannya, inikan sangat tidak baik untuk psikisnya, " terang dia.
Lantas dirinya memohon maaf atas kegaduh yang terjadi untuk beberapa hari ini, yang membuat tidak nyaman berbagai pihak. Dengan ini dirinya menyatakan apa yang telah dikatakannya adalah hal yang sejujur-jujurnya.
Kendati demikian, jika masalah ini terus dipermasalahkan dan mengganggu kehidupan pribadinya dan pihak Pemdes yang lain, dia akan mengambil tindakan tegas sesuai hukum yang berlaku.
" Jika memang masalah ini terus dipermasalahkan dan membawa keranah pribadi ataupun keluarga saya dan pihak pemdes yang lain, maafkan saya jika kami mengambil langkah tegas sebagai upaya perlindungan diri supaya harkat dan martabat saya sebagai masyarakat tidak dianggap serendah itu, " tegas Sri Lestari.
" Karena jika masalah ini terus diungkit dan terus mendesak nama pribadi saya itu sudah melanggar pasal 310 KUHP tentang pencemaran nama baik melalui media elektronik, terpaksa saya akan menyerahkan urusan ini kepada pihak yang berwajib, " pungkasnya.
Redaksi