 |
| Percakapan Netizen di Facebook |
Pati,suakaindonesia.com - Berita Yang Berjudul Prahara Pengisian Perangkat Desa Di Kabupaten Pati Timbulkan Masalah Baru Bagi Kades Yang Menerima Titipan di salah satu group Facebook mendapatkan beragam tanggapan dari netizen yang tergabung dalam group Wong Asli Kecamatan Gabus bahkan di beberapa group Facebook Yang lainnya juga ikut memberikan tanggapan yang berfariasi.
Netizen warganet memberikan tanggapan Dalam pengisian Perangkat desa pada tahun ini merupakan permainan Para Pejabat Elit dalam pemerintahan Daerah Kabupaten, Warganet menyebutnya Permainannya kelas kakap semua, hal itu disampaikan Warganet pemilik akun Jasmo Super Dalam Menanggapi Berita Yang Diunggah di Group Facebook Wong Asli Kecamatan Gabus ia menuliskan dengan bahasa Jawa "Sing Main Kelas Kakap Kabeh" (Yang bermain Kelas Kakap Semua.red).
Adapun Dalam Percakapan di Media Sosial Facebooknya Jasmo Super Menyampaikan selain Yang bermain Kelas Kakap Semua juga Menyampaikan seakan Camat tidak digunakan persnya, Selain itu juga ada yang menyampaikan untuk Membersihkan Desa Karaban dari KKN, Hal itu disampaikan oleh pemilik akun Facebook Room Riono dia menulis dengan Huruf Kapital Besar Semua Adapun tulisnya BERSIHKAN DESA KARABAN DARI KKN.
Masih terkait dalam pemberitaan soal pengisian perangkat desa di Kabupaten Pati yang saat ini masih menenuai pro dan kontra , ternyata dalam pengisian perangkat desa di kabupaten Pati Dengan titipan sejumlah uang itu seakan dibenarkan oleh para netizen warganet Seperti halnya yang di tulis oleh pemilik akun Facebook Neneng Oyes bahwa syarat menjadi perangkat Desa minimal setor 30 juta bagi desa yang tidak memiliki bengkok dan bagi desa yang memiliki bengkok calon untuk jadi perangkat bisa setor hingga ratusan juta.
Adapun tulisnya pemilik akun Facebook Neneng Oyes dengan bahasa Jawa "saiki minimal dadi perangkat kudu 30juta,kuwi deso tanpa bengkok desa,
seng bengkok e akih mala atusan juta,
desone kon maju tetep gak iso" (Sekarang minimal jadi Perangkat harus 30juta, itu desa tanpa memiliki bengkok desa, yang bengkoknya banyak malah sampai ratusan juta, desanya disuruh maju tetep gak bisa.red)
Redaksi
