Pati,suakaindonesia.com - Proyek Pembangunan Talut di desa Kenanti Kecamatan Dukuhseti Kabupaten Pati Jawa Tengah,yang bersumber dari Dana Desa (DD) tahun 2019 tahap ke tiga dengan nilai kurang lebih sebesar Rp 146 juta yang pengerjaannya Baru sebulan namun sudah ambrol, Pembangunan tersebut menjadi pertanyaan Masyarakat setempat.
Menurut salah satu warga setempat bahwa Proyek tersebut dengan jenis kegiatan Rehab Irigasi Saluran Persawahan dengan volume P 227 meter, L 1.30 meter, dan Tinggi 0.70 meter, yang dikerjakan dengan cara swakelola itu dianggap bermasalah karena untuk pekerjaannya asal jadi .
Saat ditemui oleh media Suaka Indonesia salah satu warga yang bernama Heru mempertanyakan material maupun sistem pembangunan tersebut.
Kepada media Suaka Indonesia Heru Menyampaikan "Saya pertanyakan, bahan yang digunakan itu apa, alokasinya bagaimana, termasuk cara pekerjaannya, karena ada sedikit kejanggalan, sebab talud yang belum lama dibangun namun sudah rusak,"Ungkapnya kepada wartawan Rabu (8/1/2020).
Menurutnya, Kerusakan yang terjadi pada pembangunan proyek pekerjaan irigasi itu sekitar 25 meter, Kerusakan terjadi akibat volume air yang mengalir cukup deras, dan tidak bisa menampung hingga mengakibatkan talud yang belum lama dibangun sudah ambrol.
Heru menambahkan dengan menjelaskan "Kami menduga untuk pekerjaannya tidak memakai kawat cor, sehingga untuk pekerjaannya tidak bisa bertahan lama,"jelasnya.
Dalam waktu hampir bersamaan dengan tempat terpisah saat dikonfirmasi terkait proyek tersebut,Choirul Anam selaku Kepala Desa Kenanti membenarkan bahwa proyek tersebut merupakan bersumber dari DD tahun 2019 pada termin ketiga.
Menurut Kepala Desa Kenanti bahwa proyek tersebut yang rusak itu dan baru selesai dikerjakan belum lama namun sudah sudah ambrol merupakan karena bencana karena diterjang banjir bandang pada tanggal 8 Januari 2020 .
"Ini adalah musibah bagi saya, dan kerusakan itu disebabkan murni akibat bencana alam, sebab dari dulu yang jadi masalah karena ketinggian tanggul yang tidak sesuai,"Jelasnya.
Masih menurutnya Sebenarnya untuk Tahapan, Akan dimulai tahun 2019, dan akan dilanjutkan di tahun 2020 untuk dikerjakan hingga ke arah pantai sepanjang 1300 meter.
"Saya sudah ijin Dinas PU bagian sumber daya air untuk peningkatan jalan usaha tani yang berada ditanggul sungai itu, dan mudah-mudahan bisa terealisasi sesuai yang direncanakan,"Katanya.
Untuk pembangunan tersebut spech juga sudah di cek oleh pihak Kecamatan, apakah ada spech yang dikurangi atau tidak, dan ternyata tidak ada, justru setiap ada kegiatan di Desa Kenanti, untuk materialnya selalu tidak ada masalah.
"Untuk material tidak ada masalah, karena selama ini saya tidak ingin ada material yang kurang, dan kalau perlu lebih, dan masalah irigasi jebol itu, pihak kecamatan juga mengakui kalau itu murni kecelakaan, dan hari ini kita sudah kerahkan warga untuk memperbaiki secara gotong royong besok pagi "Pungkasnya.
Redaksi