Sukabumi, suakaindonesia.com - Guna menjaga kelestarian alam dan lingkungan hutan PT Yakult Sami Persada Indonesia bekerjasama dengan Yayasan Lembaga Alam Lestari Indonesia (LALI) menanam sepuluh ribu pohon puspa di areal Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) tepatnya di Blok Cipeuncit Desa Pasawahan Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Penanaman yang dihadiri pejabat teras PT Yakult dan unsur Muspika Cicurug juga Kades Pasawahan Dahlan Sudarlan dan Kades Tenjolaya Aryo Bangun Adinoto "Ini merupakan tindak lanjut hasil kerjasama dengan LALI," Ungkap Marketing Komunikasi PT Yakult Sami Persada Indonesia, Antonius Nababan.
Penanaman epuluh ribu pohon puspa dilahan milik TNGHS seluas 4 hektar lanjut Nababan karena hasil observasi LALI lahan tersebut mulai kritis dan pohon tersebut cocok. Selanjut pihak perusahaan akan memonitoring pertumbuhan pohon tersebut.
Ketika terdapat pohon yang mati maka LALI berkewajiban melakukan tambal sulam. Tambal sulam ini agar jumlah pohon yang tumbuh tidak berkurang jumlahnya. Nababan berharap dengan lestarinya alam maka ketersediaan air akan terjaga. Dan lagi kedepannya tidak ada lagi penebangan pohon yang mengakibatkan terjadinya longsor.
Secara terpisaj Direktur Lembaga Alam Lestari Indonesia (LALI) Aang Erlan Hudaya mengatakan selama tiga tahun bersama PT Yakult melakukan penghijauan dibeberapa lokasi. Menurut Abang sudah lebih dari tiga puluh ribu pohon di taman di areal kritis TNGHS. Dan tahun 2018 yang pertama dilakukan di daerah hilir dimana setiap rumah diberi satu pohon dan 1 sumur resapan.
"Penanaman sepuluh ribu pohon ini di Desa Pasawahan di blok Cipeuncit dengan konsep 100 persen tanam tumbuh, ketika terdapat pohon yang mati maka akan dilakukan tambal sulam," Kata Direktur Yayasan LALI.
Sistem monitoringnya lanjut Sang menggunakan GPS dengan cara memasang label dan barcode agar nanti mudah diketahui. Dengan begitu akan diketahui jenis pohonnya juga kegunaannya.
"Pemeliharaan berkala dilakukan selama dua tahun dan ke depan akan dilakukan setiap 3 bulan." Pungkas Aang Erlan Hudaya.
Reporter :Wahid/Herwanto