Kabupaten Bogor,suakaindonesia.com - Terminal Bogor merupakan warisan sejarah sekaligus icon kota Bogor, maka untuk itu kita sebagai warga kota Bogor sudah selayaknya menjaga dan merawat, apalagi pada sekitar tahun 1978 Terminal Baranangsiang mendapat predikat sebagai sebagai terminal terbaik se-Asia Tenggara. Namun sangat disayangkan pada tahun 2011 Pemerintah Kota Bogor dengan tidak melibatkan masyarakat Baranangsiang dan terindikasi melawan hukum justru melakukan kerjasama dengan pihak ketiga ( swasta).
Maka dari itu Komunitas Pengurus Terminal Baranangsiang ( KPTB) bersama Persatuan Mahasiswa Bogor (PMB) mengundang seluruh Paslon Walikota untuk mengadakan diskusi dan mencari penyelesaian dari permasalahan yang terjadi di Terminal Baranangsiang Kota Bogor Jawa Barat, Minggu ( 05/03) pukul 14.00 WIB.
Dalam acara diskusi tersebut diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya kemudian dilanjut sambutan dari Teddy Irawan selaku Ketua dari KPTB sendiri, dalam sambutannya Text menegaskan bahwa KPTB tidak pernah menghalangi adanya pembangunan asalkan tidak menghilangkan fungsi dari Terminal sebagaimana mestinya, akan tetapi KPTB tetap meminta agar pembangunan Mall dan Hotel diperhatikan supaya tidak menghilangkan fungsi dari Terminal itu sendiri, selain itu KPTB meminta kepada para Paslon siapapun yang nanti akan terpilih hendaknya berani tegas dan ambil sikap.
Persatuan Mahasiswa Bogor juga menambahkan bahwa Terminal Baranangsiang merupakan warisan sejarah sekaligus ikon Kota Bogor, maka untuk itu sudah selayaknya harus dijaga dan dirawat dengan baik, maka sangat disayangkan dengan adanya kerjasama dengan pihak ketiga tanpa mendengar aspirasi dari masyarakat Kota Bogor khususnya.
Tak kalah seru saat season diskusi dimulai dimana para Paslon harus menjawab pertanyaan dan menampung aspirasi dari masyarakat, salahsatu pertanyaan yang dilontarkan adalah " Akan diapakan/tindaklanjut seperti apa yang akan diambil saat mereka terpilih ?", satu - persatu Paslon memberikan jawaban dari pertanyaan yang dilontarkan tersebut.
Sesuai dengan nomor urut pertama, Ahmad Ruhiyat memaparkan tindakan yang akan diambil apabila terpilih, " Untuk langkah pertama kita akan maksimalkan fungsi pelayanan publik dan fungsi pembangunan, peran perlindungan kepada masyarakat Terminal Baranangsiang harus segera dibangun, apabila ada perjanjian dengan pihak manapun harus tetap mendengar aspirasi dari rakyat juga perlu ada keberanian agar Terminal dapat dibangun dengan baik, Walikota bukan raja melainkan seorang yang mendapat amanat dari rakyat untuk kesejahteraan rakyat ".
Kesempatan kedua diberikan kepada Edgar, " Kebijakan Pemerintah kota harus sigap dengan segala resiko apapun, pengalihan kewenangan harus tegas dan yang terpenting jangan mengabaikan aspirasi yg disampaikan oleh masyarakat, menyikapi terminal agar terbangun secepatnya dengan melibatkan semua unsur apabila perlu direvisi kita akan revisi, jangan sampai kepentingan rakyat diabaikan ".
Tak kalah semangat Bima Arya juga memberikan paparan dan jawaban mengenai permasalahan yang ada di Terminal Baranangsiang, " Ketika musim Pilkada pada tahun 2013 masalah Terminal mulai ramai, kenapa untuk Terminal hanya disediakan lahan seluas 8000 meter sedangkan seharusnya 18.000 meter, sisanya boleh untuk proses penunjang, saya sudah berusaha koordinasi dengan Pemerintah Pusat mengenai hal ini, nanti juga saya berharap saat ada perbaikan KPTB harus tetap terlibat dan mari kita sama - sama kembalikan fungsi Terminal Baranangsiang seperti sebagaimana mustinya.
Untuk kesempatan terakhir diberikan kepada Paslon nomor urut empat yaitu Dadang Danubrata, " Saya tidak akan panjang lebar menyampaikan paparan karena semua sudah terjawab oleh ketiga Paslon sebelumnya, cuma disini mari kita bersama - sama mengembalikan fungsi Terminal Baranangsiang sebagai ikon kota Bogor, siapapun itu apabila tidak pro kepada rakyat akan saya lawan dan apapun aspirasi dari masyarakat akan saya perjuangkan ".
Reporter : Nopi Hidayat (Bule)