×

Iklan

Iklan

Kepala PPMKP  Lakukan Panen  di saat paceklik.

Kamis, 04 Januari 2018 | Januari 04, 2018 WIB | 0 Views Last Updated 2024-01-22T10:57:52Z

Kalimantan Barat,suakaindonesia.com - Kapuas Hulu Kalimantan Barat menjadi kabupaten dalam satu pekan ini yang disambangi Kepala Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian, Heri Suliyanto siang ini, Kamis (4/01), panen padi Januari 2018 di Desa Lubuk Antuk Kecamatan  Ulu Gurung Putussibau, pada kesempatan itu hadir pula Bupati A.M Nasir, S.H, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Drs. Abdul Rasyid MM, DPRD, Pihak Perbankan serta  para pejabat terkait dan puluhan penyuluh pertanian Putussibau Kapuas Hulu.

Dalam kesempatan itu Abdul Rasyid mengatakan, " Penanaman padi pada September 2017 menghasilkan panen di bulan Desember seluas 18.000 hektar dengan produktivitas 2.4 ton per hektar, sehingga diperoleh hasil 43.200 ton gabah kering panen (GKP) setara 21.600 ton beras. Produktifitas yang relatif kecil ini diperoleh dari lahan tadah hujan ".

Lebih lanjut Abdul Rasyid mengatakan, Jika saja tidak kena musibah banjir barangkali akan dapat lebih banyak lagi, perlu diketahui bahwa pada akhir bulan Nopember lebih dari 1.500 Ha lahan ditepian Sungai Kapuas Hulu terseret banjir ".

Dalam kesempatan itu Heri Suliyanto mengelaborasi luas tanam padi Kapuas Hulu merupakan bagian dari total luas tanam di seluruh Indonesia (nasional) pada Juli sampai September 2017 yang mencapai 1,1 juta hektar per bulan. Ini adalah capaian dari digelarnya program Upsus Pajale.

Total panen padi Desember 2017 seluas 1,1 juta hektar dengan realisasi produksi 6 juta ton GKG atau 3 juta ton beras. Produksi ini mampu memenuhi kebutuhan konsumsi beras nasional  2,6 juta ton atau surplus 0,4 juta ton.

Menurut Heri, " Terjaminnya produksi padi Kabupaten Kapuas Hulu merupakan bukti nyata adanya koordinasi dan sinergi pemerintah pusat dan daerah serta komunikasi

yang instensif PPMKP dengan Dinas Pertanian dan Pangan , Kodim, Polres, BPS, Bulog, PPL, dan masyarakat petani untuk terus menjamin dan meningkatkan produksi padi ".

" Strategi lain yang ditempuh diantaranya melaksanakan tugas Pendampingan dan terjun ke lapangan pun masif dilakukan untuk memantau perkembangan tanaman, jadi proses produksi berjalan lancar, dan memberikan solusi terhadap kendala yang ada. Pelaporan data LTT Pajale secara harian kepada Menteri Pertanian melalui kepala Badan PPSDMP  selaku penanggung jawab Provinsi Kalimantan Barat ", paparnya.

" Pada bulan Januari yang terkenal dengan musim basah biasanya merupakan masa paceklik, karena tingginya intensitas hujan mengakibatkan menurunnya produksi dan panen menjadi hal yang jarang terjadi sehingga mengakibatkan tingginya harga beras di pasaran , hal itu tidak terjadi di Kabupaten Kapuas Hulu maupun diwilayah lainnya karena panen justru setiap hari dilakukan oleh para petani yang pada akhirnya peningkatan produksi diharapkan akan dapat mempengaruhi terhadap  pendapatan dan kesejahteraan bagi petani, terkait dengan panen padi telah dilaksanakan pada minggu ke-empat Desember 2017 meskipun panen tersebut tidak dalam satu hamparan, tetapi hanya titik-tirik kecil yang jelas di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu, panen dilakukan setiap hari, hasil pemantauan kondisi lapangan menunjukkan bahwa pada bulan Januari 2018 diprediksi panen padi seluas 7.600 ha dengan hasil ubinan menunjukkan produktivitas 6.2 %, hal ini merupakan efek positif adanya program UPSUS percepatan Luas Tambah Tanam dan berbagai bantuan misalnya, untuk mengantisipasi dampak paceklik, pemerintah telah menyalurkan bantuan cukup banyak ke petani, seperti pompa air, traktor, benih berkualitas, rehabilitasi jaringan irigasi tersier, embung dan lainnya ", pungkasnya.

Terkait hal ini, petani Desa Bungkang,  Mustofa mengungkapkan, bantuan pemerintah benar-benar membantunya. Bantuan berupa mesin pompa air, benih unggul dan traktor telah membuat tanaman padi berhasil dipanen dengan hasil rata-rata tiga ton per hektar. 

“Dulu ketika musim paceklik seperti ini, produktivitasnya kurang dari dua ton per hektar. Terima kasih pada program pemerintah saat ini, hasil panen padi lebih baik," kata Abdullah yang juga anggota kelompok tani setempat.

Peningkatan luas tanam musim kering Juli  - September naik dua kali lipat merupakan solusi permanen dari dampak Program Upsus Kementerian Pertanian setelah merampungkan  rehabilitasi jaringan irigasi tersier 3,4 juta hektar atau 113%, pembangunan 2.278 unit embung/dam parit/long storage, perluasan dan optimasi lahan 1,08 juta hektar, pengembangan lahan rawa 367.000 hektar, mekanisasi didukung alat mesin pertanian (Alsintan) rice transplanter dan combine harvester sebanyak 284.436 unit atau naik 2.175% dari 2014. Kemudian, bantuan benih 12,1 juta hektar, pupuk bersubsidi 27,64 juta ton dan asuransi usahatani padi 1,2 juta hektar.

Reporter : bule

×
Berita Terbaru Update