Sukabumi, suakaindonesia.com - Kepala Desa (Kades) Pondokkaso Tonggoh, kecamatan Cidahu, kabupaten Sukabumi - Jawa Barat, Hendi, sedang melaksanakan pembangunan insfratuktur di Kampung Asco RT 13 RW 05 yang dibiayai dari Dana Desa (DD) dengan panjang 133 meter dan lebar 3 meter ,(20/12)
Kades mengatakan saat dilokasi pembangunan, memang dirinya lagi menggenjot pembangunan jalan diwilayahnya supaya perekonomian masyarakatnya bisa berjalan dengan lancar
"Memang dengan menggenjot pembangunan insfratuktur jalan diwilayah kami, intinya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, kalau jalan yang dilaluinya bagus, jadi perekonomian masyarakat tidak terhambat," cetusnya
Selain meningkatkan pembangunan jalan, Kades juga rencananya akan mencegah dan memberantas LGBT kedepannya, supaya tidak terjadi kepada warga diwilayahnya, karena penyakit tersebut sangat berbahaya untuk generasi penerus.
"Saya menghimbau dengan langkah awal akan memasang banner disetiap wilayah kami yang banyak kos-kosan," imbuhnya
Lanjut dia, karena ini sudah menjadi tanggung jawab kami selaku kepala Desa untuk memberikan keamanan serta kenyamanan bagi warga masyarakat kami,"
Virus HIV ini umumnya pelaku LGBT akan sangat rentan terkena virus, seperti HIV, sifilis, hepatitis, dan infeksi chlamydia.
Bahaya LGBT lainnya bagi kesehatan yaitu resikonya, selain itu akibat kelakuan LGBT ini menimbulkan perubahan perilaku pada pelakunya, dimana akan cenderung mengakibatkan hal negatif pada sistem syaraf, serta penurunan pada kemampuan kerja sistem otak.
Aktivitas LGBT yang semakin gencar mempropagandakan lesbian, gay, biseksual, dan transgender membuat banyak orang tua resah, dimana salah satu bentuk propaganda LGBT.
Untuk mencegah anak dari bahaya propaganda LGBT, berikut beberapa hal yang perlu diketahui orang tua:
Orang tua hendaknya perlu memberitahu tentang keburukan yang ditimbulkan dari LGBT kepada anak, sebelum nantinya anak tahu mengenai LGBT dari pihak aktivis yang mengkampanyekan perilaku ini.
Orang tua hendaknya dapat berperan sebagai teman yang baik, sehingga anak dapat terbuka dengan orang tua mengenai keadaan dirinya. Orang tua perlu punya sikap yang jelas untuk menentang hubungan sesama sejenis.
Orang tua dapat memberikan alasannya dari berbagai aspek, baik dari segi agama, kehidupan sosial, hubungan seksual yang secara biologis, dan kesehatan.
Apabila orang tua sudah melihat tanda-tanda LGBT dari diri anak, yang perlu dilakukan orang tua adalah berpikir untuk mencari solusi dan bisa juga berkonsultasi dengan ahlinya dalam penanganan kasus LGBT, sehingga orang tua dapat memberikan penanggulangan yang tepat.
Reporter : Herwanto