Pati - Media Target Buser News - Takbir keliling yang di selenggarakan pada malam menjelang hari raya idul Fitri bahkan di lakukan setiap tahunnya, Para kelompok pemuda maupun remaja muslim berlomba - lomba membuat hiasan atau patung yang menyerupai tokoh maupun model bangunan untuk di boyong di pamerkan dengan di iringi gema suara takbir kemenangan.
Antusiasme para muslim begitu tinggi, bahkan kadang hujan tapi bukanlah suatu penghalang, bagi mereka takbir keliling adalah warisan budaya dari nenek moyang yang mungkin tidak dapat hilang digerus oleh peraturan peraturan.
Di desa Kayen salah satunya di dukuh Bulloh di Rt.04 Rw.06 pemuda mushola Al-Amin dengan mengatas namakan dengan Sebutan GRMC (Gerakan Remaja Mbuloh Comunity) yang setiap tahunnya menjadi peserta Takbir keliling.
Dengan adanya SE (Surat Edaran) Bupati No.107/TUP/VI/2017 tentang larangan takbir keliling ,GRMC tetap antusias untuk melaksanakan kegiatan takbir keliling ,dan kali ini GRMC Siap memamerkan hasil karyanya yang berbentuk Moge Harley Davidson yang dihiasi dengan warna warni lampu hias nya.
Namun hari ini (24-06-2017 red) puncak dan malam penghujung bulan Ramadhan sempat di guyur hujan, namun tidak menyurutkan langkah para muslim untuk melaksanakan kegiatan takbir keliling, dan Warga pun beranggapan bahwa adanya SE maupun hujan bukanlah halangan untuk melaksanakan tradisi warisan budaya dari nenek moyang.
Dalam kesempatan yang sama Mbah Bokir selaku Ketua GRMC saat di temui Media Target Buser News mengungkapkan "hari ini (24-06-2017 red) meskipun hujan turun team GRMC tetap memberangkatkan hasil karyanya, yaitu Harley Davidson raksasa,dan hujan bukanlah penghalang bagi kami untuk mengumandangkan takbir kemenangan" ungkap Mbah Bokir
Dan ketika di singgung adanya SE Bupati "mengenai surat edaran tersebut bukanlah larangan tapi perlu diketahui setelah kami baca itu hanya sekedar himbauan supaya tidak melakukan takbir keliling hingga ke daerah lain yang dikhawatirkan terjadi kejadian yang tidak di inginkan dan asal tau bahwa takbir keliling tidak dapat dilarang ,itu sudah tradisi tahunan warisan budaya dari nenek moyang" ungkap Mbah Bokir selaku ketua
